LEADERSHIP

Minggu, 12 Februari 2012

Tabrakan Beruntun di Puncak, 15 Tewas Puluhan Luka Luka


Beranda Pers, Bogor - Kecelakaan maut terjadi pukul 18:30 di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Bogor. Kecelakaan tersebut melibatkan puluhan kendaraan dan menewaskan belasan orang. Sekitar pukul 23:45 Jumat (10/2) malam, 15 orang dipastikan meninggal dunia dan 47 menderita luka-luka.
Kecelakaan yang melibatkan belasan kendaraan itu berawal ketika bus Karunia Bhakti jurusan Garut-Jakarta melaju dari arah Puncak menuju Bogor. Saat melintas di depan Hotel Cibulan yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari jalan masuk Taman Safari Indonesia (TSI), rem bus tiba-tiba saja blong. 
Bus yang melintasi jalan penurunan itu tiba-tiba meluncur dengan kecepatan tinggi dan menabrak mobil pick-up dari arah berlawan. Mobil pickup terguling sementara, bus terus meluncur ke bawah dan menyeret belasan kendaraan roda dua dan empat yang melaju dari arah berlawanan (Bogor-Puncak). 
Terakhir, bus menabrak bus Doa Ibu dan gerobak bakso lalu terjun ke sisi kanan jalan dengan ketinggian sekitar 10 meter. “Setelah menyisir kendaraan, bus itu pun menambrak beberapa motor tepatnya di depan rumah makan Ibu Cirebon. Kemudian bus itu terjun ke halaman parkir Villa Sailendra,” kata pengurus Pemuda Pancasila Kecamatan Cisarua, Yufti. 
Akibat kejadian itu, lalu lintas di Puncak lumpuh. Petugas di bantu masyarakat kesulitan melakukan evakuasi korban. Apalagi, banyak korban yang terjepit kendaraan.
Sesaat setelah kejadian, aparat kepolisian dari Polres Bogor tiba di untuk mengevakuasi seluruh korban tewas dan kritis. Berdasarkan identifikasi, tercatat 15 orang tewas di lokasi kejadian, 1 orang meninggal setelah menjalani perawatan di RS Gunawan Prawirodigdo dan sedikitnya 42 orang kritis. Mereka menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor, termasuk RS Paru Kecamatan Cisarua dan RS Ciawi Kabupaten Bogor, serta RS PMI Kota Bogor.
Kasat Lantas Polres Bogor AKP Zainal Abidin mengatakan, para korban luka dan tewas dilarikan ke RS Paru Cisarua dan RSUD Ciawi. Ia menyebutkan, pihaknya telah mengevakuasi seluruh korban dan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut itu.  "Evakuasi korban sudah kami lakukan. Sedangkan untuk evakuasi kendaraan kita sudah koordinasikan dengan Jasa Marga dan DLLAJ Kabupaten Bogor," ungkapnya.
Peristiwa naas tersebut terjadi saat lalulintas di Kawasan Puncak padat merayap karena menjelang libur akhir pekan. Beberapa saksi mata mengatakan, penyebab kecelakaan dipicu oleh bus Karunia Bhakti yang lepas kendali. "Tiba-tiba terdengar suara benturan sangat keras. Bus itu menabrak mobil dan beberapa motor yang ada di depannya. Setelah itu langsung nyelonong ke arah toko," kata Deni (21), warga Cisarua yang melihat langsung kejadian itu.
Korban tewas yang telah teridentifikasi yakni Hasan Ansori (Cianjur), Lili Tifah (Tangerang), Duduh Suparman (Bogor), Diat (Garut), Ny Isah, Dadan Suherman (Garut), Dede Zaenaludin Solaludin (Cianjur), Apit (Bogor), Nurul Iman (Garut), Deah (Garut) dan Ihin Solihin (Cianjur).
Sementara itu salah satu korban yang duduk di belakang sopir bus Karunia Bhakti, Susan (24) mengatakan, sebelum terjadi tabrakan, bus sempat mengalami gangguan. 
“Ketika sampai di simpang Taman Safari Indonesia (TSI) dari bagian belakang bus keluar asap. Penumpang menanyakan kepada sopir tentang kondisi bus,” katanya.  
Kemudian, kata Susan, bus dicek oleh sopir dan kenek. Setelah itu, bus jalan lagi. Namun, baru saja berangkat beberapa meter, bus tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi. “Yang saya ingat, pertama bus menabrak mobil sayur yang ada di depan,” terang Susan dengan nada tersengal. 
Setelah itu, lanjut Susan, bus lalu banting stir ke kanan dan menabrak kendaraan secara beruntun dari arah berlawanan. “Saya dan semua penumpang lainnya takut, semua penumpang pada teriak,” tururnya dengan raut panik.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja wilayah Bogor, Yahya mengatakan seluruh korban kecelakaan yang terjadi di jalur puncak akan ditanggung oleh PT Jasa Raharja. Sementara untuk korban meninggal dunia akan diberi santunan Rp25 juta per orang.
"Seluruh korban akan ditanggung jasa raharja. Untuk korban luka-luka maksimal Rp10 juta per orang dan untuk korban meninggal dunia akan diberi santunan kepada keluarga yang ditinggal sebesar Rp25 juta," katanya, Jumat (10/2/2012). evy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar